Cooperative Learning

HUBUNGAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Cooperative Learning
Salah satu model pembelajaran yang dapat mengakomodasi kepentingan untuk mengkolaborasikan pengembangan diri di dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Ide penting dalam pembelajaran kooperatif adalah membelajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat penting bagi siswa, karena pada dunia kerja sebagian besar dilakukan secara kelompok. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yaitu siswa belajar dalam kelompok kecil yang heterogen dan dikelompokkan dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Jadi dalam setiap kelompok terdapat peserta didik yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Dalam menyelesaikan tugas, anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman belum menguasai bahan pembelajaran.

Pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran akan mengaktifkan siswa serta menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran iitu sendiri. ini juga merupakan salah satu trik supaya siswa termotivasi untuk belajar. Guru hanya sebagai fasilitator untuk membentuk dan mengembangkan pengetahuan itu sendiri, bukan untuk memindahkan pengetahuan. Melalui pembelajaran kooperatif siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan motivasi dalam belajar matematika

Cooperative learning merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda kedalam kelompok-kelompok kecil (Saptono, 2003:32). Kepada siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, seperti menjelaskan kepada teman sekelompoknya, menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai membantu yang lebih lemah, dan sebagainya

Menurut Lundgren (Sukarmin, 2002:2), Unsur-unsur dasar yang perlu ditanamkan pada diri siswa agar cooperative learning lebih efektif adalah sebagai berikut :
a.Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama”
b.Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap tiap siswa lain dalam kelompoknya, disamping tanggung jawab terhadap diri sendiri, dalam mempelajari materi yang dihadapi.
c.Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama.
d.Para siswa harus membagi tugas dan berbagi tanggung jawab sama besarnya diantara anggota kelompok.
e.Para siswa akan diberikan suatu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
f.Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar.
g.Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Pentingnya Cooperative Learning
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pembelajaran kooperatif lebih banyak meningkatkan belajar dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar individual atau kompetitif (Nur, 2001: 3). Peningkatan belajar tidak bergantung pada usia siswa, mata pelajaran, atau aktivitas belajar. Tugas-tugas belajar yang kompleks seperti pemecahan masalah, berpikir kritis dan pembelajaran konseptual meningkat secara nyata pada waktu digunakan strategi-strategi kooperatif. Siswa sering beranggapan bahwa belajar telah selesai setelah mereka menguasai sejumlah fakta. Bagaimanapun juga mereka lebih memiliki kemungkinan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tingi selama dan setelah diskusi dalam kooperatif daripada apabila mereka bekerja secara competitive atau individual. Jadi, materi yang dipelajari siswa melekat untuk periode waktu yang lebih lama

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa di dalam setting kelas, remaja belajar lebih banyak dari satu teman ke teman yang lain diantara siswa daripada guru. Konsekuensinya, pengembangan komunikasi yang efektif seharusnya tidak ditinggalkan demi kesempatan belajar itu. Metode pembelajaran kooperatif memanfaatkan kecenderungan siswa untuk berinteraksi. Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang sangat positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya

Motivasi merupakan faktor yang ada pada diri individu. Hal ini menjadi penting untuk mendorong siswa meningkatkan keberhasilan belajar dan kecakapan menghadapi tantangan hidup. Kadar motivasi belajar siswa tidak stabil, kadang tinggi, kadang rendah, bahkan suatu ketika motivasi tersebut hilang dari diri siswa. Susana positif yang timbul dari cooperative learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencintai pelajaran dan guru. Dalam kegiatan-kegiatan yang menyenangkan siswa merasa lebih termotivasi untuk belajar dan berpikir. Namun tidak menutup kemungkinan kericuhan didalam kelas akan terjadi.
Keberhasilan cooperative learning tergantung dari siswa dan guru sehingga dibutuhkan guru yang menguasai sistem pengajaran atau penilaian cooperative learning dan siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Cooperative learning dapat dijadikan alternatif menarik dalam peningkatan motivasi belajar siswa disekolah. Cooperative learning dalam pembelajaran matematika membantu siswa dalam menginterpretasikan secara tepat berbagai ide dan kesimpulan sehingga pihak sekolah harus dapat memberikan suatu inovasi terbaru dalam pembelajaran ini.






Referensi: Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian - Edisi Revisi. Malang :UMM Press
Mulyasa, E. 2004. Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA
Yenny Mangoendaan, 2007.
Jurnal Pendidikan Peran Guru Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa
, No. 1 THN. XXVIII 2007

0 komentar:



Posting Komentar